Selasa, 11 Januari 2011

PENDIDIKAN KARAKTER

PENERAPAN ILMU TATAKRAMA DAN ENAM THOBIAT LUHUR

a. Penerapan Ta`zhim dan Taatnya Anak terhadap Kedua Orang Tua

Sudah seharusnya apabila anak berbakti kepada orang tua karena patuh kepada orang tua merupakan amal sholih dan perintah Allah sebagaimana diterangkan dalam kitab suci Al-Qur`an :

وَقَضى رَبُّكَ أَلاَّ تَعْبُدُوْا إِلاَّ إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْكِلاَهُمَا فَلاَ تَقُلْ لَّهُمَا أُفٍّ وَلاَ تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلاً كَرِيْمًا * سورة الإسراء ٢٣

Artinya: Dan Tuhan engkau (Muhammad) telah memerintahkan agar jangan menyembah kecuali hanya kepadaNya dan terhadap kedua orang tua supaya berbuat baik; apabila salah satu atau kedua orang tuamu telah tua maka jangan sekali-kali berkata uf/hus terhadapnya, dan jangan membentaknya, berkatalah kepadanya dengan perkataan yang mulia (baik).

وَوَصَّيْنَا اْلإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَانًا ... الأية * سورة الأحقاف 15

Artinya: Dan Aku (Allah) telah wasiat kepada manusia untuk berbakti kepada kedua orang tua.

Dapat dibayangkan betapa berat tugas orang tua; semenjak ibu mengandung sudah merasa berat, capai dan sakit-sakitan. Pada saat melahirkan, seorang ibu harus berjuang demi kelahiran bayinya bahkan nyawanya pun menjadi taruhannya. Kemudian setelah melahirkan dalam kondisi yang masih lemah, seorang ibu mau tidak mau harus merawat bayinya, menyusui, mengganti popok bahkan pada tengah malam pada saat orang-orang sedang tidur, dengan mata terkantuk-kantuk sekalipun, sang ibu tetap melakukannya dengan sabar dan telaten. Ketika anaknya sedang sakit walaupun masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan namun seorang ibu dengan senang hati merawat anaknya. Demikian pula seorang ayah disamping membantu merawat anaknya, juga masih bertugas untuk mencari nafkah agar dapat mencukupi kebutuhan keluarganya. Sebagai tanggung jawabnya memberi nafkah terhadap istri dan anaknya, meskipun pekerjaan yang dikerjakan sangat berat dan memeras tenaga namun tetap dikerjakannya.

Begitu tulusnya hati orang tua maka alangkah besar dosanya seseorang bila durhaka terhadap orang tua. Allah tidak segan-segan menurunkan adzabnya di dunia pada orang yang melukai hati orang tuanya sebagaimana sabda Rasulullah SAW :

كُلُّ الذُّنُوْبِ يُؤَخِّرُاللهُ تَعَالَى مَاشَاءَ مِنْهَا إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ إِلاَّ عُقُوْقَ الْوَالِدَيْنِ فَإِنَّ اللهَ يُعَجِّلُهُ لِصَاحِبِهِ فِى الْحَيَاةِ الدُّنْيَا قَبْلَ الْمَمَاتِ * رواه الطبرانى فى الكبير عن أبى بكرة

Artinya: Tiap-tiap dosa siksanya diakhirkan oleh Allah yang maha luhur sampai hari kiamat dengan apa yang Allah kehendaki, kecuali dosa menyakiti hati kedua orang tua. Maka sesungguhnya Allah mempercepat siksa di dunia bagi orang yang menyakiti hati orang tuanya sebelum dia meninggal.

Bagaimanapun keadaan orang tua, misalnya fisiknya sudah renta, mengalami kesulitan ekonomi, strata sosialnya yang rendah dan bukan orang yang terpandang, bahkan belum Jama’ah sekalipun, kita tetap punya kewajiban untuk menghormati dan memuliakannya. Bagi jama’ah yang orang tuanya belum mendapat hidayah, supaya berusaha menasihati disertai mendo’akan agar orang tuanya diberi hidayah sehingga sama-sama bisa masuk surga selamat dari neraka.

Banyak cerita yang mengisahkan betapa celakanya orang yang menyakiti hati orang tuanya seperti kisah Alqomah seorang sahabat yang lebih mementingkan tuntutan istrinya daripada ibunya, pada akhir hayatnya sulit untuk mengucapkan kalimat لا اله الا الله . Dan masih banyak contoh-contoh yang lain. Untuk itu, kita harus berusaha berbuat sesuatu yang dapat menjadikan ridhonya kedua orang tua karena ridho Allah adalah ridho kedua orang tua sebagaimana sabda Rasulullah SAW di bawah ini :

رِضَا الرَّبِّ فِى رِضَا الْوَالِدِ وَسَخَطُ الرَّبِّ فِى سَخَطِ الوَالِدِ رواه الترمذى في كتاب البر والصلة صحيح

Artinya: Ridhonya Allah adalah ridhonya orang tua dan murkanya Allah adalah murka orang tua.

Berikut ini beberapa contoh perilaku ta’zhim kepada kedua orang tua :

  1. Jujur dan tidak bohong kepada kedua orang tuanya
  2. Bertutur kata dengan bahasa yang halus (bisa boso kromo inggil).
  3. Mohon ijin ketika mau bepergian dan pamitan dengan mencium tangan serta mohon do’a mereka.
  4. Bila dipanggil segera memenuhi panggilannya sambil mendekat dan menjawab dengan nada rendah
  5. Bila disuruh, segera mengerjakan, selama tidak maksiyat.
  6. Bila dinasihati, anak mendengarkan dengan baik dan tidak memotong pembicaraannya.
  7. Bila berbicara, nada suara anak supaya lebih rendah dari orang tua / tidak membentak atau mengeluarkan kalimat yang kasar.
  8. Senang membantu pekerjaan orang tua di rumah.
  9. Mendahulukan kepentingan/perintah orang tuanya daripada kepentingannya sendiri.
  10. Apabila makan bersama orang tuanya/keluarga, orang tua diutamakan/didahulukan atau orang tuanya diambilkan dahulu dan tidak meninggalkan tempat sebelum orang tuanya selesai makan.
  11. Apabila berselisih pendapat dengan orang tuanya, anak tetap menghargai pendapat orang tua.
  12. Selalu mendoakan yang baik kepada orang tuanya.
  13. Merawat orang tuanya ketika mereka sedang sakit.

Adapun orang tua hendaknya :

  1. Selalu mendo’akan yang baik kepada anak-anaknya.
  2. Dapat mendidik anaknya dengan baik dan sabar, seperti tidak bosan memberi nasihat, memberikan pujian kepada anaknya ketika anak telah mengerjakan sesuatu dengan baik dan benar (pujian / penghargaan yang wajar dan proporsional bagi anak).
  3. Dapat memberi contoh yang baik, seperti memanggil anak dengan panggilan yang baik, menyuruh dengan bahasa baik dan enak didengar.
  4. Memperhatikan kebutuhan anaknya baik kebutuhan jasmani maupun rohaninya.
  5. Dapat berbuat adil, baik yang bersifat materi maupun perhatian dan kasih sayang kepada anak-anaknya.
  6. Tidak mudah membentak pada anak dan tidak melaknatinya.

Apabila orang tua berhasil dalam mendidik anaknya menjadi anak yang shalih dan shalihah orang tua juga akan memetik hasilnya baik di dunia maupun di akhirat. Namun apabila orang tua tidak berhasil dalam mendidik anak-anaknya maka akan menjadi beban berat bagi orang tuanya baik di dunia maupun di akhirat.

Bagi anak, orang tua merupakan jembatan untuk mencapai keberhasilan, baik di dunia maupun di akhirat. Karena dengan dapat menghormat kepada orang tua dan selalu taat kepadanya, orang tua akan selalu mendo’akan yang baik, sedangkan do’a orang tua terhadap anaknya adalah sangat mustajab.

Tidak ada komentar:

MUTIARA KATA

VSIcenter.com | Peluang Bisnis VSI | Veritra Sentosa Internasional | Veritra Pay | Habs Pro | Bisnis Ustadz Yusuf Mansur
VSIcenter.com | Peluang Bisnis VSI | Veritra Sentosa Internasional | Veritra Pay | Habs Pro | Bisnis Ustadz Yusuf Mansur