Jumat, 27 Desember 2013

Kemandirian Sebagai Kebutuhan Psikologis Remaja

Memperoleh kebebasan (mandiri) merupakan suatu tugas bagi remaja. Dengan kemandirian tersebut berarti remaja harus belajar dan berlatih dalam membuat rencana, memilih alternatif, membuat keputusan, bertindak sesuai dengan keputusannya sendiri serta bertanggung-jawab atas segala sesuatu yang dilakukannya. Dengan demikian remaja akan berangsur-angsur melepaskan diri dari ketergantungan pada orangtua atau orang dewasa lainnya dalam banyak hal. Pendapat ini diperkuat oleh pendapat para  ahli perkembangan yang menyatakan: "Berbeda dengan kemandirian pada masa anak-anak yang lebih bersifat motorik, seperti berusaha makan sendiri, mandi dan berpakaian sendiri, pada masa remaja kemandirian tersebut lebih bersifat psikologis, seperti membuat  keputusan sendiri dan kebebasan berperilaku sesuai dengan keinginannya dalam batas norma-norma yang diperkenankan oleh agama dan budaya setempat".

RAHASIA SUKSES BOB SADINO SANG MULTY MILIONER


Intrepreneur sukses yang satu ini menjalani jalan hidup yang panjang dan berliku sebelum meraih sukses. Dia sempat menjadi supir taksi hingga kuli bangunan yang hanya berpenghasilan Rp100.

Penampilannya eksentrik. Bercelana pendek jins, kemeja lengan pendek yang ujung lengannya tidak dijahit, dan kerap menyelipkan cangklong di mulutnya. Ya, itulah sosok pengusaha ternama Bob Sadino, seorang entrepreneur sukses yang merintis usahanya benar-benar dari bawah dan bukan berasal dari keluarga wirausaha. Siapa sangka, pendiri dan pemilik tunggal Kem Chicks (supermarket) ini pernah menjadi sopir taksi dan kuli bangunan dengan upah harian Rp100.

Celana pendek memang menjadi “pakaian dinas” Om Bob –begitu dia biasa disapa– dalam setiap aktivitasnya. Pria kelahiran Lampung, 9 Maret 1933, yang mempunyai nama asli Bambang Mustari Sadino, hampir tidak pernah melewatkan penampilan ini. Baik ketika santai, mengisi seminar entrepreneur, maupun bertemu pejabat pemerintah seperti presiden. Aneh, namun itulah Bob Sadino.

RAHASIA SUKSES : MARK ZUCKERBERG – Pendiri Media Jaringan Sosial FACEBOOK


Mark Zuckerberg mengguncang dunia setelah mendirikan Facebook pada tahun 2004. Facebook tak hanya mengubah cara orang berkomunikasi tetapi juga membuat pendirinya kaya raya. Apa rahasia sukses Mark Zuckerberg, sang pendiri Facebook?

Ada sejumlah kunci suksesnya yang ditelaah oleh para ahli pengembangan bisnis, 7 di antara adalah sebagai berikut:
  1. Mimpi. Facebook didirikan bukan secara kebetulan. Zuckerberg merancangnya mulai dari mimpi. "Kami membangun sesuatu yang kami pikir bagus. Kami ingin membantu orang berbagi foto, video, dan berbagi pesan satu sama lain," ujarnya.
  2. Berpikir Besar. Meski awalnya "proyek" kampus, Zuckerberg, berpikir bahwa dengan Facebook cara berkomunikasi orang akan berubah. "Dengan memberi orang kekuatan untuk berbagi, kami membuat dunia lebih transparan," ujarnya.
  3. Mulailah dari Kecil. Beruntunglah di zaman teknologi informasi ini karena suatu usaha bisa dimulai dari ukuran kecil tanpa kehilangan gema besarnya. Tak perlu menunggu modal besar untuk memulainya. Bisnis sukses seperti yang dilakukan Bill Gates (Microsoft) dan Steve Jobs (Apple) dimulainya juga dari kecil (garasi rumah). Begitu juga dengan Mark Zuckerberg yang mulai membangun Facebook dari kamarnya yang kecil.
  4. Percaya pada Diri Sendiri. Memulai bisnis tentu bukan pekerjaan mudah. Namun bekal pengetahuan dan kemampuan bisa mempermudahnya. Percaya pada kemampuan diri sendiri menjadi hal paling penting. "Saya memulai bisnis website ketika masih 19 tahun. Saya tak tahu apa-apa soal bisnis. Tetapi kunci simpelnya adalah, jika kita memulainya dari sesuatu yang lebih mudah, kita pasti bisa membuat suatu progress (kemajuan)," katanya. Jadi mulailah dari hal yang paling mudah, jangan tinggal diam.
  5. Ikuti Gairah. Pekerjaan apa yang membuat kita bergairah? Di situlah bakal sukses kita berada. Zuckerberg begitu menyukai duduk berlama-lama di depan komputer sejak anak-anak untuk membuat suatu program. Gairah itu ia pelihara hingga kuliah. Kendatipun ia drop-out, bukan berarti gairahnya berkurang. Justru ia makin tertantang hingga lahirlah Facebook.
  6. Tekun dan Fokus. Fokuslah pada impian kita dan tekunlah mengerjakannya. Jangan cepat menyerah karena tak ada sukses yang didapat dengan mudah, termasuk prestasi ajaib yang diraih Zuckerberg dalam membangun Facebook. "Orang berpikir bahwa kami membangunnya seperti fiksi. Padahal kami harus bekerja keras. Kami duduk di depan komputer selama enam tahun untuk membuat kode," katanya.
  7. Tak Perlu Takut Menghadapi Para Raksasa. Zuckerberg memulai Facebook dengan impian website itu akan jadi jantung industri internet. Padahal saat itu sudah ada raksasa yang sulit digoyahkan, yaitu Google. Namun selalu ada jalan baru, model baru, atau peluang baru yang belum digarap pihak lain. Karena itu tak perlu takut memulai hal yang baru dan bersaing menghadapi raksasa. Selama kita yakin apa yang dilakukan adalah sesuatu hal baru dan potensial menjadi raksasa, tak perlu takut memulainya. Keberanian adalah modal utama orang-orang sukses. Buktinya, meski sudah ada raksasan, Facebook tumbuh menjadi raksasa baru.



Nah, seperti apa impian Anda? Mulailah dari kecil, tekun menggarapnya, tetap jaga gairahnya, dan jangan takut bersaing. Sukses berada di depan kita.

34 bakat dan peran-perannya yang sesuai, diadopsi dari tipologi Buckingham

Jenis Bakat.
Untuk mengetahui secara lebih lengkap ke-34 bakat tersebut dan peran-perannya yang sesuai, berikut ini diberikan uraian yang diadopsi dari tipologi Buckingham.

1.    Achiever (Manusia prestasi)
Orang yang memiliki dorongan internal kuat untuk berprestasi. Merupakan seorang pekerja keras dan memiliki stamina tinggi. Kepuasan hidup berasal dari kesibukan dan pencapaian hasil. Tidak pernah puas dengan pencapaian saat ini. Target pun dipasang sedemikian tinggi, supaya bisa mendapatkan yang diinginkan.
Bakat ini paling sering ditemukan pada, penjual (salesman), teknisi proyek, teknisi lapangan, pekerja lapangan, relawan, dan petugas SAR (Search and Rescue: Tim pencari dan penyelamat).

Kamis, 26 Desember 2013

MENITI PRESTASI MELALUI ANALISA POTENSI DARI SIDIKJARI

DERMATOGLYPHICS
Istilah Dermatoglyphics berasal dari kata bahasa yunani kuno, derma=”kulit,” glyph=”seni ukiran.” Dalam bahasa sederhana bisa diartikan sebagai ilmu yang mempelajari pola sidikjari.

Ilmu Dermatoglyphics ditemukan oleh Prof. Harold Cummins di abad-20. Sejak tahun 1920, banyak sekali publikasi riset mengenai studi Dermatoglyphics dalam bidang medis, terutama kaitannya dengan kelainan genetis. Ilmu Dermatoglyphics didasari oleh metode ilmiah yang telah berlangsung lebih dari 200 tahun. Penelitian melahirkan fakta-fakta statistik dibidang antropologi, kedokteran, dan psikologi. 

Saat ini area kecerdasan bakat dan potensi genetis seseorang dari sidik jari sejak usia dini, sehingga orang tua dapat memberikan stimulasi yang sesuai untuk tumbuh kembang serta minat anak dengan optimal.

KETAHUI KEPRIBADIAN MELALUI SIDIK JARI ANAK

Sidik jari (bahasa Inggris: fingerprint) adalah hasil reproduksi tapak jari baik yang sengaja diambil, dicapkan dengan tinta, maupun bekas yang ditinggalkan pada benda karena pernah tersentuh kulit telapak tangan atau kaki. Kulit telapak adalah kulit pada bagian telapak tangan mulai dari pangkal pergelangan sampai kesemua ujung jari, dan kulit bagian dari telapak kaki mulai dari tumit sampai ke ujung jari yang mana pada daerah tersebut terdapat garis halus menonjol yang keluar satu sama lain yang dipisahkan oleh celah atau alur yang membentuk struktur tertentu.
Pola Fingerprint mulai muncul pada waktu bayi dalam kandungan usia 13 minggu, polanya seiring dengan pola pembentukan otak.Pola Fingerprint ditentukan oleh kromosom yang tersusun dari gen gen didalamnya terdiri dari DNA, bukan oleh faktor lingkungan.Sistem syaraf Fingerprint tangan erat kaitannya dengan sistem otak, artinya dengan mengetahui sistem syaraf Fingerprint tangan dapat diketahui sistem syaraf fungsi fungsi bagian otak.TesSidik Jari di Jombang banyak peminatnya dan banyak keunggulan tes. Dan bagi yang ingin tahu bakat dan potensi anak mulai umur 1 tahun,  anak yang masuk sekolah, ambil jurusan dan bekal untuk kerja.Potensi genetik khususnya bakat, potensi menonjol , sistem kecerdasan dan karakter kepribadian  berkaitan erat dengan sistem syaraf fungsi fungsi bagian otak.jadi mengenali Fingerprint sama dengan mengenali bakat, potensi menonjol, sistem kecerdasan dan karakter kepribadian.

Kenakalan Remaja Atau Kenakalan Orang Tua

Akhir-akhir ini fenomena kenakalan remaja makin meluas. Bahkan hal ini sudah terjadi sejak dulu. Para pakar psikolog selalu mengupas masalah yang tak pernah habis-habisnya ini. Kenakalan Remaja, seperti sebuah lingkaran hitam yang tak pernah putus. Sambung menyambung dari waktu ke waktu, dari masa ke masa, dari tahun ke tahun dan bahkan dari hari ke hari semakin rumit. Masalah kenalan remaja merupakan masalah yang kompleks terjadi di berbagai kota di Indonesia. Sejalan dengan arus modernisasi dan teknologi yang semakin berkembang, maka arus hubungan antar kota-kota besar dan daerah semkain lancar, cepat dan mudah. Dunia teknologi yang semakin canggih, disamping memudahkan dalam mengetahui berbagai informasi di berbagai media, disisi lain juga membawa suatu dampak negatif yang cukup meluas diberbagai lapisan masyarakat.
Kenakalan remaja biasanya dilakukan oleh remaja-remaja yang gagal dalam menjalani proses-proses perkembangan jiwanya, baik pada saat remaja maupun pada masa kanak-kanaknya. Masa kanak-kanak dan masa remaja berlangsung begitu singkat, dengan perkembangan fisik, psikis, dan emosi yang begitu cepat. Secara psikologis, kenakalan remaja merupakan wujud dari konflik-konflik yang tidak terselesaikan dengan baik pada masa kanak-kanak maupun remaja para pelakunya. Seringkali didapati bahwa ada trauma dalam masa lalunya, perlakuan kasar dan tidak menyenangkan dari lingkungannya, maupun trauma terhadap kondisi lingkungannya, seperti kondisi ekonomi yang membuatnya merasa rendah diri.
Mengatasi kenakalan remaja, berarti menata kembali emosi remaja yang tercabik-cabik itu. Emosi dan perasaan mereka rusak karena merasa ditolak oleh keluarga, orang tua, teman-teman, maupun lingkungannya sejak kecil, dan gagalnya proses perkembangan jiwa remaja tersebut. Trauma-trauma dalam hidupnya harus diselesaikan, konflik-konflik psikologis yang menggantung harus diselesaikan, dan mereka harus diberi lingkungan yang berbeda dari lingkungan sebelumnya. Pertanyaannya : tugas siapa itu semua ? Orang tua-kah ? Sedangkan orang tua sudah terlalu pusing memikirkan masalah pekerjaan dan beban hidup lainnya. Saudaranya-kah ? Mereka juga punya masalah sendiri, bahkan mungkin mereka juga memiliki masalah yang sama. Pemerintah-kah ? Atau siapa ? Tidak gampang untuk menjawabnya. Tetapi, memberikan lingkungan yang baik sejak dini, disertai pemahaman akan perkembangan anak-anak kita dengan baik, akan banyak membantu mengurangi kenakalan remaja. Minimal tidak menambah jumlah kasus yang ada." (sumber Whandi.net/1 jan 1970).Kenakalan remaja, merupakan salah si anak? atau orang tua? Karena ternyata banyak orang tua yang tidak dapat berperan sebagai orang tua yang seharusnya. Mereka hanya menyediakan materi dan sarana serta fasilitas bagi si anak tanpa memikirkan kebutuhan batinnya. Orang tua juga sering menuntut banyak hal tetapi lupa untuk memberikan contoh yang baik bagi si anak. Sebenarnya kita melupakan sesuatu ketika berbicara masalah kenakalan remaja, yaitu hukum kausalitas. Sebab, dari kenakalan seorang remaja selalu dikristalkan menuju faktor eksternal lingkungan yang jarang memerhatikan faktor terdekat dari lingkungan remaja tersebut dalam hal ini orangtua. Kita selalu menilai bahwa banyak kasus kenakalan remaja terjadi karena lingkungan pergaulan yang kurang baik, seperti pengaruh teman yang tidak benar, pengaruh media massa, sampai pada lemahnya iman seseorang.
Ketika kita berbicara mengenai iman, kita mempersoalkan nilai dan biasanya melupakan sesuatu, yaitu pengaruh orangtua. Didikan orangtua yang salah bisa saja menjadi faktor sosiopsikologis utama dari timbulnya kenakalan pada diri seorang remaja. Apalagi jika kasus negatif menyerang orangtua si remaja, seperti perselingkuhan, perceraian, dan pembagian harta gono-gini. Mungkin kita perlu mengambil istilah baru, kenakalan orangtua.
Orang tua, sering lupa bahwa prilakunya berakibat pada anak-anaknya. Karena kehidupan ini tidak lepas dari contek-menyontek prilaku yang pernah ada. Bisa juga karena ada pembiaran terhadap perilaku yang mengarah pada kesalahan, sehingga yang salah menjadi kebiasaan. Para orang tua jangan berharap anaknya menjadi baik, jika orang tuanya sendiri belum menjadi baik. Sebenarnya nurani generasai ingin menghimbau.Jangan ajari kami selingkuh, jangan ajari kami ngomong jorok, tidak jujur, malas belajar, malas beribadah, terlalu mencintai harta belebihan dan lupa kepada Sang Pencipta, yaitu Allah.
Tulisan ini mencoba mengajak merenung bagi kita para orangtua, bahwa kenakalan tak selalu identik dengan remaja, tapi justru banyak kenakalan yang dilakukan oleh para orangtua (di rumah, di masyarakat, dan di pemerintahan) yang akhirnya juga menjadi inspirasi remaja untuk berbuat nakal. Menyedihkan memang! (sumber O. Solihin)

Kenakalan orangtua dalam ikatan keluarga
Contohnya seperti :
Suka berkata-kata kasar, suka menghujat atau memaki, mengajari anak untuk melakukan perlawanan ketika anak diganggu orang lain, suka menyakiti anak secara fisik dan psikis, merokok seenaknya di depan anak-anak, dl (masalah akhlak).Mengabaikan pelaksanaan syariat, sholat misalnya, banyak juga kita orang tua yang mengabaikan sholat, melalaikan sholat, bahkan tidak pernah sholat, membiarkan anak-anak gadisnya tidak menutup aurat, membiarkan anak-anaknya bergaul bebas (pacaran), membiarkan anak-anaknya minum-minuman keras, dll.

Kenakalan orangtua di masyarakat
Contohnya seperti :
Menciptakan suasana yang tidak produktif (bapak-bapaknya), misalnya waktu pagi, siang dan malam suka nongkrong sambil main gaple, atau main catur, walau tidak pakai uang, ini sama saja artinya tidak menjaga kehormatan diri, apalagi kehormatan keluarganya (istri dan anak-anaknya)? Sedangkan yang ibu-ibunya suka ngumpul sambil berghibah atau memfitnah, menghambur-hamburkan uang dengan gaya hidup yang konsumtif yaitu belanja di mall atau supermarket, bergaya hidup mewah.
Menyediakan sarana kemaksiatan, ini misalnya, jadi bandar narkoba, jadi bandar judi, menyediakan tempat hiburan (diskotik).
Pendidik yang lalai, ini bisa kita lihat di sekolah atau di kampus, padahal lembaga pendidikan adalah tempat yang aman untuk menimba ilmu pengetahuan atau belajar, tapi kenyataannya banyak pendidik yang memberikan contoh yang tidak baik terhadap anak didiknya, misalnya melakukan perbuatan asusila, menganiaya anak didiknya secara fisik, menjual ilmu demi keuntungan materi atau sering melakukan dosa pendidikan.
Menjadi pemilik media massa (baik cetak maupun elektronik: koran, majalah, tabloid, radio, televisi, dan juga internet) yang hobi menampilkan bacaan, gambar dan tontonan yang merusak akhlak (pornografi, kekerasan, dan seks bebas) yang berlindung atas nama bisnis.

Kenakalan orangtua di pemerintahan
Contohnya seperti :
Suka korupsi, mengambil kebijakan menaikkan biaya pendidikan, menaikkan harga BBM, mahalnya biaya kesehatan, suka membuat janji-janji tapi lalu melupakannya, suka melakukan pungli atau suap menyuap.Suka melanggengkan kemaksiatan, memberi izin untuk usaha prostitusi/lokalisasi, perjudian, tempat diskotik, pabrik minuman keras, dengan dalih besar pemasukannya.Menutup mata terhadap problem yang diakibatkan usaha prostitusi, perjudian, narkoba, peredaran minuman keras, diskotik, dll.Menerapkan aturan kehidupan yang tidak benar dan tidak baik, yakni Kapitalisme-Sekularisme (termasuk juga Sosialisme-Komunisme).

Marilah kita uraikan satu persatu petuah atau nasihat-nasihat yang kita berikan sebagai orangtua kepada anak-anak kita padahal kita melakukan dan tidak melakukannya :
  1. 1.     Kita melarang anak kita berbicara kasar, padahal kita sering berkata-kata kasar pada anak kita.
  2. 2.     Kita melarang anak kita tawuran atau ringan tangan, padahal kita sering menganiaya mereka anak-anak kita secara fisik, kita suka berkelahi di depan anak-anak kita, suka adu jotos di forum terhormat gedung lembaga legislatif ketika bersidang karena merasa tidak sepaham, yang di saksikan anak-anak kita langsung lewat televisi.
  3. 3.     Kita melarang anak kita berbohong atau jujur, padahal sudah berapa kebohongan yang kita ciptakan kepada anak-anak kita.
  4. 4.     Kita melarang anak kita mengkonsumsi narkoba, padahal kita sendiri adalah pemakai dan bandar narkoba itu sendiri.
  5. 5.     Kita melarang anak kita bergaul bebas atau pacaran, padahal kita sendiri juga melakukan hal yang sama bergaul bebas baik dilingkungan masyarakat, maupun lingkungan kantor yang terkenal dengan nama selingkuh.
  6. 6.     Kita melarang anak-anak kita minum-minuman keras dan berjudi, padahal kita adalah bandar judi dan pemilik pabrik menuman keras serta peminum dan penjudi.
  7. 7.     Kita melarang anak kita merokok, padahal dirikita sudah sering membakar uang, dengan merokok di depan mata mereka, dan kita juga menjual rokok dan pemilik pabrik rokok.
  8. 8.     Kita marah ketika anak kita tidak sholat, atau beribadah, padahal kita suka melalaikan bahkan tidak menunaikan kewajiban sholat.
  9. 9.     Kita menghimbau agar anak-anak kita jangan mengkonsumsi tayangan yang pornografi, padahal dirikita sering menonton tayangan, membaca, mengakses situs-situs porno tersebut, bahkan kitalah yang memiliki media cetak, penulis naskah, membeli media-media pornografi tersebut.
  10. 10.  Kita melarang anak-anak kita untuk menonton televisi terus menerus, padahal kita pengkonsumsi paling utama siaran televisi sampai tidak tidur.
  11. 11.  Kita sering menasehati anak-anak kita untuk tidak berghibah atau memfitnah oranglain, padahal dirikitalah yang suka berghibah dan memfitnah itu.
  12. 12.  Kita marah ketika tahu anak-anak kita sering nongkrong dan keluar malam, padahal kita juga melakukan hal yang sama, terkadang waktu shubuh baru pulang ke rumah.
  13. 13.  Kita menasehati anak kita agar rajin sekolah, tetapi kita juga malas bekerja, bahkan sering mangkir dari kantor.
  14. 14.  Kita mengeluhkan mengapa anak kita malas membaca, padahal kita juga sangat jarang memiliki kebiasaan membaca.
  15. 15.  Kita sering mengajari mereka anak-anak kita untuk tidak melawan kepada orangtuanya, padahal kita dulunya juga suka melawan orangtua kita.
  16. 16.  Kita marah ketika tahu anak kita suka mencuri, padahal kita sering mencuri uang negara, atau sering mendapatkan rejeki yang tidak halal.



Dan banyak lagi kenakalan-kenakalan yang kita lakukan sebagai orangtua, yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Semoga kita tidak termasuk dan tidak pernah melakukan kenakalan seperti yang diuraikan diatas. Amin. Jadi apa yang salah dengan kenakalan anak atau remaja, tidakkah ia sangat berbanding lurus dengan kenalan kita sebagai orangtua? Wallahualam.

INTERPRETASI GAYA MOTIVASI DALAM SIDIK JARI

Pada dasarnya, teori Maslow (1954) adalam mengenai kebutuhan dasar (the basic needs), bukan mengenai motivasi. Namun, teori ini kemudian dikenal sebagai teori motivasi Maslow. Mengapa demikian? Adakah hubungan kebutuhan (needs) dengan motivasi sehingga meskipun yang dibicarakan Maslow adalah needs, hal itu disebut juga dengan motivation?
Pada diri manusia, ada sejumlah kebutuhan dasar, yang mau tidak mau harus dipenuhi. kebutuhan itu bersifat instingtif, ada dengan sendirinya, seperti juga ada kebutuhan yang harus dipenuhi tersbeut, manusia terdorong (termotivasi)untuk mencari jalan (upaya) memenuhi kebutuhan tersebut. Jadi, kebutuhan mendorong munculnya motivasi. Itulah sebabnya teori kebutuhan Maslow itu diesebut juga dengan teori motivasi. Dengan kata lain, teori motivasi Maslow berdasarkan pada kebutuhan dasar manusia.

Dan ALQURAN Menyebut UNIKNYA Sidik Jari....

Tanda Pengenal Manusia pada Sidik Jari




Setiap orang, termasuk mereka yang terlahir kembar identik, memiliki pola sidik jari yang khas untuk diri mereka masing-masing, dan berbeda satu sama lain. Dengan kata lain, tanda pengenal manusia tertera pada ujung jari mereka. Sistem pengkodean ini dapat disamakan dengan sistem kode garis (barcode) sebagaimana yang digunakan saat ini.
Saat dikatakan dalam Al Qur'an bahwa adalah mudah bagi Allah untuk menghidupkan manusia setelah kematiannya, pernyataan tentang sidik jari manusia secara khusus ditekankan:

"Apakah manusia mengira bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang-belulangnya? Ya, bahkan Kami mampu menyusun (kembali) ujung jari-jarinya dengan sempurna." (Al Qur'an, 75:3-4) 
-----
Penekanan pada sidik jari memiliki makna sangat khusus. Ini dikarenakan sidik jari setiap orang adalah khas bagi dirinya sendiri. Setiap orang yang hidup atau pernah hidup di dunia ini memiliki serangkaian sidik jari yang unik dan berbeda dari orang lain.
Itulah mengapa sidik jari dipakai sebagai kartu identitas yang sangat penting bagi pemiliknya dan digunakan untuk tujuan ini di seluruh penjuru dunia. 
-----

Selasa, 24 Desember 2013

Dampak Perlakuan Orang Tua Kepada Anak

Dampak Perlakuan Orang Tua Kepada Anak


Apa yang terjadi pada kita saat ini, lebih banyak ditentukan oleh perlakuan orang tua kita di masa lalu, dan perlakuan kita saat ini kepada anak-anak kita, akan mempengaruhi masa depan kehidupan mereka.
Perlakuan orang tua: Sering mendapat kritikan secara terus menerus, tidak dihargai, tidak dicintai dan tertolak dari orang tua dan orang terdekat sewaktu kecil.
Dampak pada anak: Cenderung menyalahkan diri sendiri, merasa tidak berharga dan selalu merasa tertolak di tengah orang lain.

Cara Mengetahui Lidah Yang Sehat



Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal sebagai indera pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap. Lidah juga turut membantu dalam tindakan bicara dan Juga membantu membolak-balik makanan dalam mulut.
Lidah merupakan massa jaringan pengikat otot lurik yang diliputi oleh membran mukosa. Membran mukosa melekat erat pada otot karena jaringan penyambung lamina propia menembus ke dalam ruang-ruang antar berkas-berkas otot. Pada bagian bawah lidah membran mukosanya halus. Bagaimana cara membedakan lidah yang sehat dengan yang tidak sehat?

Pertanyaan ini sering di kemukakan bagi orang-orang yang lidahnya pernah bermasalah, membedakan lidah yang sehat dengan yang tidak sehat bisa dilihat dari warna lidah tersebut. Biasanya warna lidah normal adalah pink. Bila lidah berubah warna seperti di bawah ini kemungkinan menderita beberapa penyakit :

1. Lidah Putih
Orang yang lidahnya berwarna putih biasanya tampak pada penderita tipus, orang yang pencernaannya terganggu, gejala influenza, atau kurang darah. Jika lidah putih tipis tipis, itu kekurangan darah. Jika warna lidah pucat dan lembab seperti lapisan lemak, tanda kedinginan/ gejala influenza. Jika lidah putih tebal, adalah salah satu gejala penyakit kelamin.

2. Lidah Merah
Lidah berwarna dari lidah normal sedikit merah, merah cerah lebih buruk, menunjukkan pasien menderita panas. Bila warna merah sedikit kekuningan, menunjukkan demam tinggi. Hanya bagian sisi yang merah atau lidah ditutupi titik titik merah, harus periksa liver pasien. Warna lidah merah cerah, lidah seperti berlumut atau retak, adalah sindrom panas. Lidah merah yang terasa sangat kering, untuk tanda-tanda dehidrasi. Lidah ungu kemerahan menunjukkan adanya luka dalam atau luka pada perut.

3. Lidah Ungu
Lidah ungu menunjukkan pasien menderita demam dan kelainan darah atau peredaran darah yang tidak lancar. Jika seluruh lidah ungu, menunjukkan sangat panas pada organ dalam. Lidah berbintik ungu, harus memeriksa liver (hati) pasien.

4. Lidah kuning
Menandakan panas tubuh yang berlebihan karena terlalu banyak mengonsumsi alkohol, makanan pedas, mengalami stres emosional dalam jangka panjang, atau akibat merokok.

kedokterangigi.net 

Faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Anak



Anak yang cerdas merupakan dambaan setiap ibu, termasuk Anda tentunya. Tahukah Anda, setidaknya ada faktor penting yang mempengaruhi kecerdasan seorang anak, yakni faktor genetik (keturunan), nutrisi, dan stimulasi lingkungan. Ketiga faktor tadi sangat berpengaruh dan saling mendukung terhadap pencapaian potensi anak yang optimal.

Faktor genetik memang tidak dapat diubah. Namun jangan lupakan faktor nutrisi dan stimulasi. Orang tua yang cerdas akan memperhatikan kebutuhan anaknya akan nutrisi dan stimulasi sejak dini. Sehingga bukan tidak mungkin anak Anda nantinya tumbuh menjadi anak yang cerdas.

Nutrisi Terbaik
Pada saat dilahirkan, setiap bayi memiliki sekitar 100 milyar sel otak, namun belum semua sel-sel otak bayi saling terhubung dengan sempurna. Otak mengalami masa konstruksi sejak janin hingga dekade pertama masa kanak-kanak. Upaya yang perlu dilakukan untuk mengoptimalkan hubungan antar sel tersebut adalah melalui pemberian nutrisi. Selama masa konstruksi ini, lebih banyak sel-sel syaraf yang terbentuk dan dipakai. Kekuatan dan jumlah hubungan baru antar sel-sel syaraf tersebut menjadi dasar untuk memori pada seorang anak sampai masa dewasa.

Kecerdasan Kinestetik Kerap Diremehkan

Kecerdasan Kinestetik Kerap Diremehkan


Sabtu merupakan hari yang dinantikan Sheva (7 tahun). Ayah ibu telah menjadwalkan Sabtu sebagai hari olahraga keluarga. Sheva bersama adiknya, Dira (4), diajak lari-lari keliling stadion Senayan. Setelah itu, ayah mengajak Sheva bermain bola. Dira bersama ibu naik sepeda di sekitar lapangan.Kegemaran Sheva berolahraga tampak pula di sekolah. Selain jago basket dan sepak bola, beberapa kali ia meraih juara atletik mewakili sekolahnya. Beberapa bulan lalu, ia ingin masuk les sepak bola anak-anak. Tapi, Diana, ibu Sheva, menggelengkan kepala.

Alasannya, olahraga sekadar hobi, tak perlu pendalaman. Lebih baik Sheva mengikuti les pelajaran, membenahi prestasi akademisnya yang jeblok. ''Saya ingin Sheva kuliah di ekonomi supaya sukses secara finansial, bukan menjadi atlet yang masa masa depannya belum jelas," kata Diana.Benarkah anak-anak yang memiliki kecerdasan fisik (kinestetik, red) tidak memiliki masa depan yang cerah?

Terkendali dan bertujuan
Menurut Prof Howard Gardner, setiap orang memiliki kecerdasan yang berbeda dengan kadar pengembangan yang berbeda pula. Psikolog dari Harvard University ini mengembangkan model multiple intelligences. Ia membagi kecerdasan menjadi delapan macam kecerdasan, di antaranya kinestetik, yaitu kecerdasan fisik.

Kecerdasan kinestetik sejajar dengan tujuh kecerdasan lain, yaitu kecerdasan linguistik, kecerdasan logik matematik, kecerdasan visual dan spasial, kecerdasan musik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, dan kecerdasan naturalis. Apa maksud kecerdasan fisik atau kinestetik itu? Kecerdasan fisik (kinestetik.red) yaitu kemampuan seseorang untuk mengungkapkan ide, kekuatan, keterampilan dan mengekspresikan dirinya terkait dengan olah tubuh. Anak-anak kinestetik ini menyukai hal-hal berkaitan dengan gerak, seperti berolah raga, seni (pantomim, akting, koreografer), dan keterampilan tangan.

Tipe kinestetik anak, katanya, sudah bisa terlihat sejak usia empat tahun. Anak tersebut senang bergerak. Saat masuk ke bangku sekolah, gelagatnya lebih nyata. Anak kinestetik menyukai olahraga, lebih memilih ekstrakurikuler olahraga dibandingkan sains. Maksud bergerak di sini tentu saja bergerak yang masih terkendali, teratur, bukan gerakan asal-asalan dan tak bertujuan.

Keunggulan anak kinestetik, sangat cepat menghafal berkaitan dengan gerakan dan urutan. Menari, misalnya, membutuhkan gerakan yang berurutan, tidak asal gerak. Begitu pula olahraga. "Anak-anak termasuk kinestetik terlihat ketika menari sangat luwes, terampil, tidak kaku. Olahraga pun begitu, semangat, lincah, menguasai, dan lebih unggul dibandingkan yang lain."

Senin, 09 Desember 2013

FINGERPRINT : CARA ASYIK MENGETAHUI POTENSI ANAK

Sesungguhnya sidik jari merupakan “pesan indah” dari Tuhan untuk kita agar kita dapat memahami potensi yang kita miliki seutuhnya.
Begitulah, di pagi yang indah, terlihat sepasang orang tua muda sedang berdiskusi dengan hangat. Hal yang mereka diskusikan tidak lain ternyata mengenai putri kecil mereka yang cantik bernama: Aisya. Sambil meneguk segelas teh hangat sang bunda bertanya pada ayah: “Kira-kira nanti putri kita bagusnya jadi apa ya ayah? Bunda masih bingung. Sekolah sih banyak yang bagus,” kata si isteri.
Dan entah kenapa, si bunda jadi khawatir, jika ternyata sekolah yang ada, tidak cocok dengan putri mereka. “Bunda ingin memberikan yang terbaik untuk Aisya,” tambahnya. Mendengar kalimat yang terucap dari bibir sang bunda, sang ayah pun berkomentar.

KENALI BAKAT SUKSES MENDEKAT

Saat ini,Mau Tidak mau tahu untuk menghadapi era globalisasi ini dimana persaingan di segala bidang terutama kompetensi  tenaga kerja yang semakin kompetitif ini,para orang tua dituntut untuk “ cerdas “ mempersiapkan sedini mungkin masa depan anaknya agar kelak memiliki SDM dengan prestasi tinggi yang berkualitas dan berkompetesi unggul di bidangnya masing-masing.

Prestasi Tinggi dan SDM yang berkualitas akan lebh mudah dicapai bila berpijak pada potensi dan bakat seseorang.
Namun, permasalahannya seringkali kita tidak menyadari potensi genetis dalam diri kita dan anak kita sendiri. Sehingga membuat para orang tua banyak mencoba-coba ( trial error ) dalam merencanakan masa depan  anak.Akibatnya,pola pendidikan yang diberikannyapun kurang tepat, mulai pilhan kursus, jurusan sekolah, hingga kuliah yang menyebabkan anak tidak mampu berkembang setajam-tajamnya !

Kini,ada satu alternative yang cukup menjanjikan untuk mengetahui potensi seseorang khususnya yang bersifat genetic ( bawaan lahir ) yakni dengan pengukuran biometric menggunakan scan sidik jari.Tujuan utamanya adalah menemukan potensi yang tersembuni pada anak,membantu anak untuk mengatasi kelemahan kelemahan yang dimilikinya dan membimbingnya untuk mencapai sukses melalui potensi & bakat terbaik yang dimilikinya. Lebih lanjut hubungi PT Fingerprint di 081 330 330 354 cp Bambang Wahyudi

MUTIARA KATA

VSIcenter.com | Peluang Bisnis VSI | Veritra Sentosa Internasional | Veritra Pay | Habs Pro | Bisnis Ustadz Yusuf Mansur
VSIcenter.com | Peluang Bisnis VSI | Veritra Sentosa Internasional | Veritra Pay | Habs Pro | Bisnis Ustadz Yusuf Mansur