Kamis, 26 Desember 2013

MENITI PRESTASI MELALUI ANALISA POTENSI DARI SIDIKJARI

DERMATOGLYPHICS
Istilah Dermatoglyphics berasal dari kata bahasa yunani kuno, derma=”kulit,” glyph=”seni ukiran.” Dalam bahasa sederhana bisa diartikan sebagai ilmu yang mempelajari pola sidikjari.

Ilmu Dermatoglyphics ditemukan oleh Prof. Harold Cummins di abad-20. Sejak tahun 1920, banyak sekali publikasi riset mengenai studi Dermatoglyphics dalam bidang medis, terutama kaitannya dengan kelainan genetis. Ilmu Dermatoglyphics didasari oleh metode ilmiah yang telah berlangsung lebih dari 200 tahun. Penelitian melahirkan fakta-fakta statistik dibidang antropologi, kedokteran, dan psikologi. 

Saat ini area kecerdasan bakat dan potensi genetis seseorang dari sidik jari sejak usia dini, sehingga orang tua dapat memberikan stimulasi yang sesuai untuk tumbuh kembang serta minat anak dengan optimal.

Para ahli di bidang ilmu dermatologlyphics (ilmu yang mempelajarai pola sidik jari) dan kalangan neuro-anatomi (kedokteran-anatomi tubuh) telah menemukan fakta penelitian bahwa pola sidik jari bersifat genetis dan telah muncul ketika janin dalam kandungan berusia 13 samapi 24 minggu. Pola guratan-gutan kulit pada sidik jari ternyata memiliki keterkaitan dengan sistem hormon pertumbuhan sel pada otak. Bukti ilmiah menyebutkan adanya korelasi lahiriah antara sidik jari dengan kualitas, bakat, dan gaya belajar seseorang.

Analisa sidik jari (fingerprint analysis) merupakan sebuah metode pengukuran dan pemindaian (scanning) sidik jari anak untuk mengetahui gaya bekerja otak yang saling dominan dalam kaitannya dengan potensi bakat, motivasi, karakter dan gaya belajar anak. Analisa Sidik Jari didasari oleh penelitian dan metode ilmiah yang bersifat analisis deskriptif atau perkiraan potensi bakat yang dimiliki seseorang dan pengembangannya di masa mendatang.
ANALISA SIDIK JARI 
Analisa sidik jari adalah sebuah metode pengukuran dengan pemindaian (scanning) sidik jari anak untuk mengetahui gaya bekerja otak yang paling dominan dalam kaitannya dengan potensi, motivasi, karakter, dan gaya belajar anak.

Dalam ilmu Dermatoglyphics (ilmu tentang analisa pola sidik jari) yang diawali oleh Guard Bidloo pada tahun 1685, menemukan bahwa sejak usia kandungan (embrio) 13 minggu Pola sidik jari manusia telah terbentuk, dan akan lengkap diusia 24 minggu.

Secara Genetis sidik jari bersifat menetap dan spesifik pada proses perkembangan susunan syaraf pusat, sehingga memiliki korelasi yang menentukan struktur otak yang dominan yang kemudian diinterpretasikan secara psikologi untuk mengetahui kecendrungan BAKAT, KECERDASAN, KARAKTER, MOTIVASI, TEKANAN, TINGKAT KESETABILAN DIRI, DAN GAYA (BELAJAR, BERFIKIR, DAN BEKERJA) secara genetis.
MENITI PRESTASI MELALUI ANALISA POTENSI DARI SIDIKJARI Pembentukan pola sidik jari ini sangat berkaitan dengan perkembangan otak. Riset yang dilakukan seputar pengklasifikasian pola sidik jari dari sudut pandang antropologi, penelitian medis seputar hubungan pola sidik jari tertentu dengan indikasi kelainan mental dan kesehatan, dan riset statistik kalangan psikolog seputar hubungan pola sidik jari dengan kondisi mental dan kecerdasan, memberikan kontribusi atas lahirnya fingerprint analysis biometric system ini.
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi biometrics, pembuatan aplikasi dan penggunaan teknologi semnakin memberikan harapan yang lebih besar atas perkembangan sistem fingerprint analysis menjadi lebih akurat. Analisa sidik jari memiliki tingkat akurasi lebih tinggi dibadingkan dengan metode pengukuran lainnya (klaim akurasi 87%). Sehingga aplikasi penggunaan ilmu analisa sidik jaridalam kehidupan sangat luas. Salah satunya adalah pada proses intdentifikasi forensik dan keamanan. Proses analisa sidik jari simple, praktis, efesien, dan aplikatif. Bisa digunakan untuk segala usia segala kondisi dengan waktu yang relatif singkat. 

MENGAPA TES ANALISA SIDIK JARI (FINGER PRINT)
Analisa sidik jari memiliki beberapa keunggulan;

  1. Spesific, tidak ada pola sidik jari yang sama di tiap manusia. Kemungkinan sama, perbandingannya adalah 1:64.000.000.000; 
  2. Permanentpola sidik jari tidak pernah berubah sepanjang hayat;
  3. Classified & Measurablepola sidik jarimemiliki spesifikasi unik di tiap bagian-bagian jari tangan, kaki dann telapak.
  4. Selain itu juga analisa sidik jari simpel, praktis dan efisien. Tidak ada pertanyaan yang sifatnya subyektif serta tingkat akurasi tinggi.

AKURASI FINGERPRINT ANALYSIS BIOMETRIC SYSTEM
  • Data sampling valid dan stabil, karena menggunakan sidik jari.  Akurasi 100%.
  • Proses Pengolahan data, bersifat kuantitatif, proses penghitungan mencapai akurasi 100%.
  • Analisa dan pengolahan ektraksi gambar, memiliki akurasi sampai dengan 87%.
  • Secara keseluruhan, analisa ini memiliki akurasi sampai dengan 60-87% untuk pengukuran aspek genetis.
  • Analisa ini adalah tidak mengukur kondisi faktual, dikarenakan hanya aspek genetik yang diukur, sementa faktor lingkungan tidak terukur dalam analisa ini. 
PERKEMBANGAN DAN KEGUNAAN ANALISA SIDIK JARI (FINGER PRINT)
 Perkembangan Analisa Sidik Jari (finger print)pada saat ini;


  1. Alat identifikasi forensik, sebagaimana dikembangkan oleh kepolisian dan FBI, dan pengembang sistem absensi sidikjari;
  2. Penelitian sudut pandang antropologi. Diantaranya Frans Galton, John E Purkinje.
  3. Penelitian medis mengenai kelainan kesehatan mental secara genetik. Diantaranya Harold Cummins.
  4. Penelitian dari sudut pandang psikologi. Diantaranya Beverly C. Jeager, Charlotte Wolff. Sementara itu, analisa sidik jari sudah dikenal lebih dari ribuan tahun dalam kebudayaan Cina, India dan Latin dsb dalam bentuk kepercayaan terhadap kondisi peruntungan dan keselamatan seseorang. 
ANALISA SIDIK JARI BUKAN RAMALAN !!!
  • Analisa Bakat dari Sidik Jari mengunakan ilmuDERMATOGLYPHICS dan peramal mengunakan ilmu PALMISTRY
  • Tes sidik jari bertujuan mengungkap Potensi Genetis sebagai referensi untuk menentukan sukses di masa yang akan datang, dan ramalan bertujuan untuk mengetahui keadaan masa yang akan datang.
  • Tes sidik jari berdasarkan teori ilmiah dengan menggunakan metode dan sumber data ilmiah serta proses perhitungan yang logis dan transparan.
Dalam pengujian hasil akhir tes sidik jari didasarkan data statistika dengan melibatkan ilmu Anatomi, Genetika Kedokteran (khusus fungsi bagian otak), Psikologi Modern yang diaplikasikan dalam sistem Kompoterisasi Biomet

Tidak ada komentar:

MUTIARA KATA

VSIcenter.com | Peluang Bisnis VSI | Veritra Sentosa Internasional | Veritra Pay | Habs Pro | Bisnis Ustadz Yusuf Mansur
VSIcenter.com | Peluang Bisnis VSI | Veritra Sentosa Internasional | Veritra Pay | Habs Pro | Bisnis Ustadz Yusuf Mansur