Rabu, 12 Januari 2011

REFLEKSI DIRI DI TAHUN BARU 2011

Pagi Yang Cerah….

Dunia begitu indah untuk dinikmati, termat sayang utnuk dilewatkan,

Detik demi detik telah berlalu dengan begitu cepat,

Begitu banyak anugerah Alloh yang telah kita nikmati….

Namun terkadang aku lupa mensyukurinya ….baru merasakan betapa menderitanya hidup di dunia…ini jika nitmat dicabut oleh Allah

Suatu hari, ku duduk bersimpuh untuk menyaksikan sang surya muncul dari ufuk timur begitu indah mempesona ….

Keindahan karya ciptaan Tuhan sungguh tak terlukiskan.

Sementara aku duduk bersimpuh mengagumi kebesaran Allah, aku merasakan kehadiranNya dalam diriku.

“Apakah engkau mengasihi Aku?”

Aku menjawab, “Tentu saja Tuhan! Engkaulah Allah Yang Maha Kuasa, yang selalu menyayangi hamba Mu!”

Seandainya engkau cacat tubuhmu, apakah engkau akan tetap mengasihi Aku?”

Aku menjadi terpana dan tersentak kaget,

Tanpa kusadari Aku raba dan pandangi tanganku…., kakiku …dan seluruh……bagian tubuhku yang lain….sambil memikirkan … betapa banyak tugas yang tidak akan dapat aku lakukan, pekerjaan-pekerjaan yang selama ini aku anggap biasa.

Dan aku menjawab, “Akan sangat berat Tuhan, tetapi aku akan tetap mengasihi Engkau.

Seandainya engkau buta, tidak bisa melihat, apakah engkau akan tetap mengagumi ciptaan-Ku?”

Bagaimana aku dapat mengagumi sesuatu tanpa dapat melihatnya

Pikiranku melayang kepada orang-orang buta di muka bumi ini dan betapa banyak di antara mereka yang mengasihi Tuhan dan mengagumi ciptaan-Nya, sedangkan aku yang sempurna…ini ….

Jadi aku menjawab, “Sulit dibayangkan Tuhan, tetapi aku akan tetap mengasihi Engkau.”

Seandainya engkau tuli, tidak bisa mendengar, apakah engkau akan tetap mendengarkan firman-Ku?” tetap mengasihi dan menyayangi Aku?”

Bagaimana aku dapat mendengar jika aku tuli

Aku tersadar, mendengarkan Firman Tuhan tidak hanya dengan telinga, tetapi dengan hati. Maka aku menjawab, “Akan sangat berat, Tuhan, tetapi aku akan tetap mendengarkan firman-Mu.

“Seandainya engkau bisu, tak bisa komunikasi, apakah engkau akan tetap memuliakan Nama-Ku?”

Bagaimana aku dapat memuji tanpa bersuara?

Lalu menjadi jelas bagiku: Tuhan menghendaki kita memuji dari kedalaman hati dan jiwa kita. Dengan berbuat baik kita menyampaikan pujian kepada Tuhan dengan ucapan syukur. Jadi aku menjawab, “Meskipun aku tidak dapat melantunkan pujian, aku akan tetap memuliakan Nama-Mu.”

Aku tersadar….betapa berat penderitaan saudara kita yang cacat, buta, tuli…..namun mereka tetap tegar dalam menjalani hidup sebagai hamba Alloh…..”

Terkadang mereka dihina…., diusir.., …..tanpa belas kasihan,….betapa pedih dan menderita hidup mereka….tetapi mereka masih bisa tersenyum ..”

Ya…..Alloh ampunilah hambamu yang penuh dosa ini, jadikanlah sebagai hamba yang punya nurani, kasih sayang…dan rasa syukur

Apakah engkau sungguh mengasihi dan beribadah padaKu dengan hati yang tulus ikhlas…?”

Dengan tegas dan penuh keyakinan, aku menjawab lantang, “Ya Tuhan! Aku mengasihi Engkau karena Engkaulah satu-satunya yang wajib disembah.”

Aku pikir aku telah menjawab dengan benar, tetapi ….

“JIKA DEMIKIAN, MENGAPA ENGKAU BERBUAT DOSA dan maksiat ?”

Aku menjawab “Karena aku hanyalah seorang manusia biasa yang tidak sempurna.

“JIKA DEMIKIAN, MENGAPA PADA SAAT HATIMU GEMBIRA KAU LUPAKAN AKU, ENGKAU jadi TAKABUR DAN BERBUAT DUSTA MENYIMPANG JAUH?

MENGAPA HANYA PADA SAAT MERASA SUSAH PENUH PENDERITAAN SAJA ENGKAU BERDOA MEMOHON KEPADAKU DENGAN KHUSUK?"

Tidak ada jawaban. Hanya air mata tanpa terasa meleh dipipi…

“Mengapa melantunkan DZIKIR hanya saat membutuhkan pertolongan saja ?

Mengapa datang kepada-ku hanya pada saat MEMBUTUHKAN ?

Mengapa engkau meminta dengan demikian egois ?

Mengapa engkau lupakan aku, mengapa engkau sekutukan aku, mengapa engkau berani kepada orang tuamu yang telah berkorban dan berjuang untuk kebahagianmu,,, pantaskah itu kamu lakukan ?”

Tanpa kusadari Air mata semakin deras mengalir jatuh di pipiku.

Mengapa engkau EGOIS, MEMENTINGKAN DIRIMU SENDIRI?

Mengapa engkau tidak menyampaikan Kabar Gembira ?Beramar makruf nahi munkar …. Apakah kamu sanggup menerima adzabKu ?

Aku berusaha menjawab, tetapi tidak ada jawaban yang keluar.

“Engkau dikaruniai hidup. Aku menciptakan engkau dengan tugas mulia dengan beribadah kepadaKu , jangan sia-siakan sisa hidupmu.

Aku telah menyingkapkan rahasia Firman-Ku kepadamu, tetapi pengetahuanmu tidak bertambah.

Aku menunjukkan belas kasih-Ku kepadamu, tetapi matamu tidak melihat

Aku berbicara kepadamu, tetapi telingamu kaututup rapat.

Aku telah mengirimkan penolong-penolong bagimu, tetapi engkau duduk berpangku tangan sementara mereka engkau acuhkan.

Aku mendengarkan doa-doamu dan Aku telah menjawab semuanya.”

“APAKAH ENGKAU SUNGGUH MENGASIHI AKU?”

Aku tidak mampu menjawab. Bagaimana mungkin? Aku amat malu pada diriku ,

Aku berkata dalam hatiku … aku manusia yang lemah tidak berdaya tetapi sombong, congkak, angkuh merasa paling benar, merasa paling …..hebat…

Aku tidak punya alasan tuk menjelasakann. Apa yang dapat aku katakan?

Ketika hatiku menjerit dan air mata telah membanjir, aku berkata,

“Yaa..Alloh ya..robbi Ampuni aku, Tuhan. Aku hamba yang penuh salah dan dosa memohon pertolongan dan ridho-Mu …ya Alloh.”

“Itu Rahmat, Syukurilah jika bersyukur kutambah nikmat dari-Ku.”

“Jika demikian, mengapa Engkau terus-menerus mengampuni aku? Mengapa Engkau demikian mengasihi aku?”

“Karena engkau adalah Ciptaan-Ku. Engkau adalah hamba-Ku. Aku kirimkan wakilku untuk selalu membibingmu..menyayangimu….”

Jika engkau menangis, wakilku yang ada didunia akan menangis bersamamu.

Jika engkau bersorak kegirangan, dia akan tertawa bersamamu.

Jika engkau putus asa, dia akan menyemangatimu

Jika engkau jatuh, dia akan mengangkatmu.

Dia akan menyertaimu , dan dia akan selalu mengasihimu …….Aku ridho padamu selama orang tua ridho padamu. Surgamu…..ada…Di bawah telapak kaki ibu mu”

Ya alloh ya robbi ……berikanlah aku kesadaran, sehingga mampu menyadari semua kesalahan dan kekhilanku, berilah aku kekuatan untuk menggerakkan mulutku memohon ampun kepadaMU ..berilah aku keberanian untuk meminta maaf kepada Ibu Bapakku, ya Allah berikanlah aku kesempatan untuk meminta maaf kepada semua orang yang telah aku sakiti….aku dustai

Ya Alloh..Jangan ambil ibu bapakku….. ya alloh….. Jangan ambil bapa ibuku ya alloh…..

Sebelum aku meminta maaf dan membalas jasa beliau…….

Sebelum aku berbakti pada beliau….sebelum aku meminta maaf atas segala kesalahanku ….kekhilafanku… kenakalanku..

Bapak.. Ibu…. maafkan aku , semua kesalahan anakmu ini yang penuh salah dan dosa..…..doamu selalu aku rindukan…

Sampai kapanpun jasamu tak akan terbalas

Tersenyumlah bapak ibu …….doaku menyertaimu.

Robbighfirli wali wali dayya warhamhumma kama robbayani shoghiro…

Ketika kesempatan pertama datang, aku peluk kedua orangtuaku dengan kasihsayang, kucium tanganya seraya mohon ampun atas segala kekhilafanku….

Bapak Ibu Maafkanlah anakmu …

Bapak Ibu guru maafkan aku muridmu ….

Wahai saudaraku terimalah maafku…..

Teman-temanku …maafkan diriku….

Tuhan ampuni aku orang yang menganiaya lagi banyak berdosa”….Astoghfirulloh….Subhanalloh…

Robbana dzholamna anfussana wain lam taghfirlana watarhamna lanakunnanna minal khosiriin

Dan akupun bersujud seraya berdoa dengan segenap hati…….berjanji untuk senantiasa meningkatkan amal ibadahku, berbakti kepada orang tua serta bapak ibu guru …menyayangi sanak saudaraku….…berjanji memberikan yang terbaik kepada orang Ibu bapakku dan semua orang yang telah menyayangiku….

Tidak ada komentar:

MUTIARA KATA

VSIcenter.com | Peluang Bisnis VSI | Veritra Sentosa Internasional | Veritra Pay | Habs Pro | Bisnis Ustadz Yusuf Mansur
VSIcenter.com | Peluang Bisnis VSI | Veritra Sentosa Internasional | Veritra Pay | Habs Pro | Bisnis Ustadz Yusuf Mansur