Sabtu, 04 Januari 2014

JIKA ANANDA KECADUAN GAME ....GIMANA NGATASINYA..??

Halo sahabat parent…
Anda tentu tidak asing dengan ungkapan atau tepatnya keluhan orangtua seperti ini, “ Pusing saya !!!…anakku kecanduan game, gara – gara itu nilai ulangannya banyak yang merah “
“Game” seakan – akan jadi momok bagi orangtua, namun disisi yang lain orangtua tidak bisa menahan keinginan anak untuk bermain game. Sehingga membuat orangtua tambah pusing. Ada beberapa pertimbangan yang akhirnya orangtua memberikan “game” itu pada anaknya, yaitu :
  • Gak tahan mendengar rengekan anak yangterus – menerus
  • Takut dikatai “orangtua yang ketinggalan jaman” oleh teman – temannya
  • Takut nanti anaknya “gaptek”
  • Takut nanti anaknya dianggap “anak ndeso”

Fokus kepada Kebahagiaan, Kunci Keberhasilan

Kalau kita kemarin membahas tentang kesadaran, sekarang kita akan membahas tentang gerak kesadaran. Salah satu yang menentukan gerak tersebut adalah fokus. Ingin tahu apa kunci keberhasilan? Fokuslah kepada kebahagiaan.

ENTREPRENEUR : DR. IR. CIPUTRA

Kalau Anda sudah merambah dunia bisnis, pasti Anda tidak asing lagi dengan orang yang satu ini: Dr. Ir. Ciputra
Beliau lahir di kota kecil Parigi, Sulawesi Tengah pada tanggal 24 Agustus 1931 dengan nama Tjie Tjin Hoan, ia anak ke 3 dari pasangan Tjie Sim Poe dan Lie Eng Nio yang juga berlatar belakang keluarga sederhana. Ketika berusia 12 tahun ia kehilangan ayahnya yang meninggal di tahanan tentara pendudukan Jepang karena tuduhan palsu dianggap mata-mata Belanda.
Kepahitan masa kecil telah menimbulkan tekad dan keputusan penting yaitu memiliki cita-cita bersekolah di Pulau Jawa demi hari depan yang lebih baik, bebas dari kemiskinan dan kemelaratan. Akhirnya Dr. Ir. Ciputra kecil kembali ke bangku sekolah walau terlambat. Ia terlambat karena negara kita masih dalam suasana peperangan dengan tentara Belanda maupun Jepang. Ia masuk kelas 3 SD di desa Bumbulan walau usianya sudah 12 tahun atau terlambat hampir 4 tahun. Ketika usianya 16 tahun lulus dari SD kemudian melanjutkan SMP di Gorontalo dan jenjang SMA di Menado setelah itu memasuki ITB jurusan arsitektur di Bandung. Terlambat tapi bukan berarti terhambat bukan..?

PROFIL PENGUSAHA ; PURDI E CHANDRA

Purdi E Chandra lahir di Lampung 9 September 1959. Secara “tak resmi” Purdi sudah mulai berbisnis sejak ia masih duduk di bangku SMP di Lampung, yakni ketika dirinya beternak ayam dan bebek, dan kemudian menjual telurnya di pasar.
Bisnis “resminya” sendiri dimulai pada 10 Maret 1982, yakni ketika ia bersama teman-temannya mendirikan Lembaga Bimbingan Test Primagama (kemudian menjadi bimbingan belajar). Waktu mendirikan bisnisnya tersebut Purdi masih tercatat sebagai mahasiswa di 4 fakultas dari 2 Perguruan Tinggi Negeri di Yogyakarta. Namun karena merasa “tidak mendapat apa-apa” ia nekad meninggalkan dunia pendidikan untuk menggeluti dunia bisnis.

Jumat, 03 Januari 2014

Anak-anak belajar bagaimana mereka dibesarkan

If children live with criticism, they learn to condemn.
(Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki) ;
 If children live with hostility, they learn to fight.
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi ;
 If children live with fear, they learn to be apprehensive.
Jika anak dibesarkan dengan ketakutan, ia belajar gelisah ;
 If children live with pity, they learn to feel sorry for themselves.
Jika anak dibesarkan dengan rasa iba, ia belajar menyesali diri ;
 If children live with ridicule, they learn to feel shy.
Jika anak dibesarkan dengan olok-olok, ia belajar rendah diri ;
 If children live with jealousy, they learn to feel envy.
Jika anak dibesarkan dengan iri hati, ia belajar kedengkian ;
 If children live with shame, they learn to feel guilty.
Jika anak dibesarkan dengan dipermalukan, ia belajar merasa bersalah;
 If children live with encouragement, they learn confidence.
Jika anak dibesarkan dengan motivasi, ia belajar percaya diri ;
 If children live with tolerance, they learn patience.
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri ;
 If children live with praise, they learn appreciation.
Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai ;
 If children live with acceptance, they learn to love.
Jika anak dibesarkan dengan penerimaan, ia belajar mencintai ;
 If children live with approval, they learn to like themselves.
Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi diri ;
 If children live with recognition, they learn it is good to have a goal.
Jika anak dibesarkan dengan pengakuan, ia belajar mengenali tujuan ;
 If children live with sharing, they learn generosity.
Jika anak dibesarkan dengan rasa berbagi, ia belajar kedermawanan ;
 If children live with honesty, they learn truthfulness.
Jika anak dibesarkan dengan kejujuran, ia belajar kebenaran;
 If children live with fairness, they learn justice.
Jika anak dibesarkan dengan keterbukaan, ia belajar keadilan ;
 If children live with kindness and consideration, they learn respect.
Jika anak dibesarkan dengan kebaikan hati dan tenggang rasa, ia belajar rasa hormat;
 If children live with security, they learn to have faith in themselves and in those about them.
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan ;

 If children live with friendliness, they learn the world is a nice place in which to live.
Jika anak dibesarkan dengan persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan ;

KECERDASAN BERBASIS IQ, EQ & SQ

  

1. Kecerdasan Intelektual (IQ) adalah kemampuan potensial seseorang untuk  mempelajari sesuatu dengan menggunakan alat-alat berpikir. Kecerdasan Emosional (EQ) adalah kemampuan untuk memahami suatu kondisi perasaan seseorang, bisa terhadap diri sendiri ataupun orang lain. Sedangkan Kecerdasan Spiritual (SQ) adalah kecerdasan untuk menghadapi persoalan makna atau nilai, yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup seseorang dalam konteks makna yang lebih luas, kaya dan mendalam.

5 Rahasia Ronaldo Tetap Tampil Fit Terkuak

Madrid : Cristiano Ronaldo memiliki rahasia tersendiri bagaimana menjaga kondisi tubuhnya sehingga terhindar dari cedera. Sejumlah ritual dilakukan Ronaldo usai menjalani pertandingan.
Ritual-ritual itu wajib dilakukan Ronaldo usai menjalani latihan maupun pertandingan. Inilah yang menjadi kunci Ronaldo tetap tampil fit meski harus menjalani pertandingan hingga 60 kali dan tetap mampu mencetak 69 gol dalam semusim.
"Pemulihan adalah hal yang paling penting bagi saya daripada sesi latihan yang harus saya jalani dan banyaknya pertandingan yang harus saya mainkan. Istirahat menjadi bagian paling penting dari rutinitas saya dan memungkinkan saya untuk tampil di level yang lebih tinggi lagi," kata Ronaldo.
Apa saja yang sering dilakukan Ronaldo usai pertandingan, berikut 5 ritual CR7 yang dikutip dari AS:

MUTIARA KATA

VSIcenter.com | Peluang Bisnis VSI | Veritra Sentosa Internasional | Veritra Pay | Habs Pro | Bisnis Ustadz Yusuf Mansur
VSIcenter.com | Peluang Bisnis VSI | Veritra Sentosa Internasional | Veritra Pay | Habs Pro | Bisnis Ustadz Yusuf Mansur